Selasa, 29 Maret 2011

KLKP

SITI JAKARTA KARMAN JAKARTA
Cek Tn.A 10 juta Cek Tn.2 12 juta
B/G Nn.B 15 juta B/G Ny.K 11 juta
Cek Nn.C 4 juta Cek Nn.L 13 juta
Kiriman untuk Tn.Joko 5 juta Kiriman untuk Tn.Tono 19 juta
Kiriman untuk Nn.Deti 5 juta Kiriman untuk Tn.Joki 16 juta
Nota kredit untuk PT.X 50 juta Nota kredit untuk PT.4 20 jua
TOLAK TOLAK
Cek Tn.A Cek Tn.2
Cek Tn.C B/G Ny.K

SITI JAKARTA KARMAN JAKARTA
-1O juta +10 juta
-15 juta +15 juta
-4 juta +4 juta
+5 juta -5 juta
+8 juta -8 juta
+50 juta -50 juta
+12 juta -12 juta
+11 juta -11 juta
+13 juta -13 juta
-14 juta +14 juta
-16 juta +16 juta
-20 juta +20 juta
+20 juta -20 juta
+11 juta -11 juta

RUMUS : % ί x HB x nominal
365
Tabungan akun → Siti Jakarta , ί – 10 %
2/3 Setor tunai 10 juta
5/3 Pinbuk kredit dari Depok 15 juta
8/3 Pinbuk debet untuk giro 5 juta
12/3 Pinbuk kredit cek Tn.L ( karman ) 10 juta
18/3 Ambil tunai 7 juta
21/3 Kirim untuk tabungan Q di Siti Surabaya 5 juta
Rekapitulasi Saldo
2/3 →10 juta Db.kas
Kre.Tab
5/3 → 25 juta Db.Deposito
Kre.Tabungan
8/3→ 20 juta Db.Tabungan
Kre.Giro
12/3→ 30 juta Db.R/K pada BI
Kre.Tabungan
18/3→ 23 juta Db.Tabungan
Kre.Kas
21/3→ 18 juta Db.Tabungan
Kre.RAK
31/3→ 18 juta Saldo akhir Atun ( bulan Maret )
Saldo awal ¼ = 18 juta + xxx

SALDO HARIAN
5/3 10% x ( 5 – 2 ) x 10 juta = xx
365
8/3 10 % x ( 8 – 5 ) x 25 juta = xx
365
12/3 10 % x ( 12 – 8 ) x 20 juta = xx
365

18/3 10 % x ( 18 – 12 ) x 30 juta = xx
365
21/3 10 % x ( 21 – 18 ) x 23 juta = xx
365

Jumat, 18 Maret 2011

likuiditas

Manajemen likuiditas berisi dua bagian yang berkaitan:
1. Manajemen harus mengestimasi kebutuhan2 dana, yang didasarkan pada arus masuk & keluar deposito, & level2 yang bervariasi atas komitmen2 pinjaman.
2. Memenuhi2 kebutuhan likuiditas.
Dua tipe likuiditas dapat disediakan untuk memenuhi persyaratan likuiditas, yaitu manajemen aset & manajemen kewajiban.

-Manajemen aset mengacu terhadap pemenuhan kebutuhan2 likuiditas dengan menggunakan aset2 setara kas, termasuk dana bersih yang dijual kepada bank2 lain & sekuritas2 pasar uang.
-Manajemen kewajiban mengacu terhadap pemenuhan kebutuhan2 likuiditas dengan menggunakan sumber2 dana darurat dari luar.
Dari sudut kebijakan, manajemen bank akan mengembangkan rencana atau strategi likuiditas yang menyeimbangkan risiko & pengembalian.

Likuiditas aset yang berlebihan menawarkan keamanan, tetapi menurunkan keuntungan bank.
Manajemen kewajiban agresif dapat meningkatkan keuntungan bank, tetapi dapat memicu penarikan deposito sensitif bunga & dana2 nondeposito.
Manajemen likuiditas berhubungan dengan peraturan kehati2an industri perbankan.

ESTIMASI KEBUTUHAN2 LIKUIDITAS
Estimasi terhadap kebutuhan likuiditas terutama muncul dari penarikan deposito & permintaan pinjaman (termasuk komitmen OBS), & untuk mengestimasinya, bank harus meramal level aktivitas deposito & pinjaman.
Tren terakhir dalam manajemen likuiditas adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan2 kas yang muncul dari aktivitas2 sekuritas.
Metode estimasi kebutuhan likuiditas:
1. sumber & penggunaan dana.
2. struktur deposito.

Metode Sumber & Penggunaan Dana
Metode ini mengestimasi kebutuhan likuidi-tas mendatang dengan mengembangkan laporan sumber & penggunaan dana.
Manajemen bank harus mengevaluasi potensi perubahan2 mendatang dalam rekening aset2 & kewajiban2 individu.
Permintaan dana oleh bisnis & individu dalam area pinjaman yang berbeda diestimasi dari sejarah pinjaman masa lalu & proyeksi ekonomi mendatang.


Likuiditas


Secara umum dapat disimpulkan bahwa likuiditas adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Besarnya perbandingan / rasio terbaik antara aktiva lancar dengan utang lancar adalah sekitar 2:1. Namun demikian, angka tersebut tidaklah mutlak. Besarnya ratio dapat ditentukan sesuai dengan jenis usaha dan kebijakan keuangan masing-masing.


Selasa, 15 Maret 2011

contoh kasus kliring

1. Pada saat bank ABC menerima warkat giro dari bank Omega
Kedua bank akan mencatat transaksi kliring tersebut sbb.
Pembukuan transaksi kliring ini dapat ditampung pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke rekening giro pada B I.


Pada bank ABC – cabang Jakarta
Pada saat terima warkat dari Tn. Sigit untuk disetorkan ke (menambah) rekening giro Ny. Dita.

D : Kliring Rp. 30.000.000,-
K : Giro – Rek. Ny. Dita Rp. 30.000.000,-

Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Kliring.
D : B I – Giro Rp. 30.000.000,-
K : Kliring Rp. 30.000.000,-


Pada bank Omega – cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Sigit) akan membebankan rekening Tn. Sigit dengan jurnal sbb :

D : Giro – Rek. Tn. Sigit Rp. 30.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 30.000.000,-

Bang Omega dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri.






2.Apabila Tyas seorang nasabah bank Omega – cabang Jakarta menyerahkan sebuah warkat Giro senilai Rp. 50.000.000,- kepada bank untuk diserahakan kepada Grace, salah seorang nasabah bank Lippo cabang Jakarta, oleh kedua bank akan dibukukan sebagai berikut :


Pada bank Omega cabang Jakarta
Pada saat menerima amanat dan warkat dari Tyas, akan dibukukan sebagai berikut :
D : Giro - Rek. Tyas Rp. 50.000.000,-
K : B I – Giro Rp. 50.000.000,-


ada bank Lippo cabang Jakarta
Pada saat menerima warkat setoran untuk menambah rekening Grace, dibukukan sbb. :
D : B I – Giro Rp. 50.000.000,-
K : Giro - Rek. Grace Rp. 50.000.000,-

tabel anuitas

1.Pinjaman sebesar Rp 2.000.000,00 akan diluna
si dengan sistem anuitas selama 3 tahun. Anui-
tas pertama dibayar satu tahun setelah peneri-
maan uang. Jika bunga diperhitungkan 15%
setahun, besarnya anuitas adalah?
Jawaban:
n 15%
2 0,6151
3 0,4380


A = 2.000.000xn
= 2.000.000(0,4380)
= 876.000
Jadi,besarnya anuitas adalah sebesar 876.000



2.Pinjaman sebesar Rp 200.000,00 akan dilu-
nasi dengan 4 anuitas bulanan . Anuitas
pertama dibayar satu bulan setelah
penerimaan uang. Jika bunga 3% sebulan,
buatlah tabel rencana pelunasannya!
Jawaban:
A = 200.000

= 200.000(0,2690)
= 53.800

Bulan ke Pinjaman awal bunga 3% angsuran sisa pinjaman
1 200.000 6000 47.800 152.200
2 52.200 4566 49.234 102.966
3 102.966 3.088,98 50.711,02 52.254,98
4 52.254,98 1.567,65 52.232,35 22.63*

Nb: Sisa pinjaman tidak 0,00 karena tidak adanya pembulatan

Senin, 14 Maret 2011

SAHABAT BUMI

Apakah kita pernah tersadar dimanakah kita sekarang ini? Kita sebagai manusia hidup di Bumi mulai dari lahir, kecil, beranjak dewasa, sampai kita meninggal. Kita sangat berhutang budi pada Bumi, planet tempat tinggal kita yang tercinta ini.

Tetapi, berapa banyak kita telah mengotori Bumi, merusak Bumi, dan membuat Bumi ini menjadi tidak indah lagi? Kadang-kadang kita tidak sadar bahwa perbuatan kita sangat merusak Bumi dan terkesan tidak berterima kasih pada Bumi yang telah berjasa banyak pada Bumi.

Oleh karena itu, kita harus mulai mengubah hidup kita agar perbuatan kita ini tidak lagi merusak Bumi. Tentunya kita adalah manusia yang tidak dapat melakukan semua hal. Jadi, kita cukup melakukan perbuatan yang dapat kita lakukan dan tidak perlu memaksakan diri. Jika kita hanya dapat berbuat hal-hal yang sederhana, ya kita lakukan hal sederhana tersebut. Jangan hanya karena hal sederhana yang bis kita lakukan, kita malu untuk melakukannya sehingga kita tidak melakukan apa-apa. Tetapi juga kita harus mengembangkan diri supaya bisa melakukan hal yang lebih besar lagi. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan.

Hal-hal kecil yang dapat kita lakukan misalnya adalah membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghematan listrik, menghemat Bahan Bakar Minyak dan masih banyak lagi.Mungkin kita sudah bosan dengan kata-kata “Buanglah Sampah Pada Tempatnya”. Kita mendengar kata-kata itu sejak kita kecil sampai dewasa. Tetapi apakah kita sudah melakukan hal yang kita anggap sederhana tersebut? Mungkin ya, mungkin tidak. Kadang-kadang untuk sampah yang besar kita ingat, tetapi jika sampahnya kecil seperti sobekan kertas, plastik, atau bungkus snack, kita membuangnya begirtu saja. Jika kita ada di kelas, maka kita taruh sampah tersebut dikolong meja. jika ada diangkot maka ditaruh dibawah tempat duduk.

Hal itu tidak hanya dilakukan oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa. Itu menandakan bahwa yang terpenting adalah kesadaran diri. Usia tidak berpengaruh pada sikap seseorang. Yang paling berpengaruh adalah kesadaran. Itu yang paling penting. Begitu juga dengan penggunaan listrik dan air. Kita selalu menganggap bahwa lebih banyak orang yang menggunakan air lebih banyak dari diri kita sendiri sehingga kita berpikir kalaupun kita menghemat, tetap saja tidak akan berguna. Itu adalah pemikiran yang salah. Jika semua orang berfikir itu, maka tidak akan ada yang berhemat bukan? Kita harus menanamkan pikiran segala sesuatu hal yang baik itu harus dimulai dari diri kita sendiri. Jangan menunggu orang lain untuik berbuat hal kebaikan.

Oleh karena itu, maka untuk menjaga lingkungan kita ini, lingkungan Bumi kita yang tercinta ini, lakukanlah suatu hal yang kecil karena sesuatu yang besar itu tidak ada sebelum ada hal yang kecil. Jika hal kecil itu dilakukan oleh banyak orang, maka hal kecil itu akan menjadi hal yang besar. Jika seribu orang membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan, maka daerah tersebut akan menjadi bersih. Tetapi jika seribu orang membuang sampah sembarangan, maka tentunya daerah itu akan sangat kotor sekali.

Jadi, janganlah pernah meremehkan hal-hal kecil seperti menghemat listrik, menghemat air, menghemat BBM, atau membuang sampah pada tempatnya. Lakukan mulai dari diri sendiri lalu tularkanlah pada orang-orang disekitar anda. Jadilha sahabat Bumi dan cintailah Bumi ini. Semoga jika kita telah melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan, Bumi ini kembali indah, sejuk, segar dan udaranya nyaman sehingga ita semakin senang hidup di Bumi ini. JADILAH SAHABAT BUMI!